Senin, 22 September 2014

27 Hari Meraba Pulau Flores, Komodo, dan Gunung Tambora


Perjalanan kami bisa dibilang memang agak susah, ya begitulah konsekuensi dari jalan-jalan murah. Tapi yang jelas, ada kepuasan karena kami selama 27 hari hanya menghabiskan dana Rp 2.087.000, 00. Kalau di rata-rata per harinya tidak sampai seratus ribu. "Tuhan bersama para petualang" seperti apa kisahnya??

Sebenarnya, rencanaku hanyalah jalan-jalan ke pulau komodo menggunakan kapal pelni kelas ekonomi. Selain murah, aku juga penasaran dengan atmosfir disana. Aku memang menggilai transportasi kelas ekonomi, seringnya ya naik kereta atau bus. Nah ini akan jadi pengalaman pertmaku berlayar beberapa hari menggunakan kapal penumpang. Mulailah aku menyusun rencana, persiapan sekitar satu bulan karena jadwal kapal yang tak menentu harus dipertimbangkan. Aku memilih KM Tilongkabila jurusan Benoa - Bitung yang juga singgah di Labuan Bajo. Harganya juga murah, bila dibandingkan dengan transportasi darat maupun udara. Namun semua rencana tersebut gagal total-

Rabu, 18 Juni 2014

Gunung Argopuro, Dingin Sunyi Damai Cikasur

Setelah pulang dari kepulauan seribu, langsung meminta ijin kepada orang tua untuk melanjutkan petualangan. Kali ini sedikit alot, tidak seperti biasanya. Mungkin karena situasinya baru sampai rumah dan besoknya harus melancong lagi ke Gunung Argopuro. Sebenarnya bulan lalu saya ingin kesini, namun selalu saja ada halangannya. Sempat cancel 2 kali. Kembali ke trip argopuro, akhirnya saya mengantongi ijin. Segera packing, karena selasa sore saya harus sudah tiba di Probolinggo. Saya janjian di kota ini karena mereka (bagus & farid) baru turun dari Gunung Semeru. Wah jadi teringat sama tim dangdut, walaupun belum pernah naik gunung namun mas tiax dan mas keling tetap gigih mendaki puncak mahameru oktober silam.

Selasa, 10 Juni 2014

Kepulauan Seribu, Tempat Bermain Warga Jakarta

Petualanganku masih terus berlanjut, tampaknya setelah dari pulau merah kemarin membuatku ingin snorkeling. karena tak terlalu memiliki banyak waktu dan dana, jadi aku memilih yang dekat-dekat saja yaitu kepulauan seribu. kebetulan ada temen yang mau ikut, dia adalah kapten tim futsal jebfoc. Tanggal 22 Mei 2014 kita berangkat menuju kepulauan seribu. sore itu kami sampai di semarang, kereta tawang jaya berangkat jam 19.00. masih punya banyak waktu, mending kuliner dulu di nasi goreng padang bangjo yang terletak di jalan hasanudin, semarang. letaknya tidak terlalu jauh dari stasiun semarang poncol, sudah lama juga aku tak kesini. namun sekarang pedasnya lebih bersahabat, tidak searogan waktu awal-awal kesini hahahahaha aku jadi rindu teman-teman kuliahku.

kembali ke topik, selesai makan kami segera kembali ke stasiun dan bersiap menikmati perjalanan menuju stasiun pasar senen.

Selasa, 20 Mei 2014

Rencana B: Taman Nasional Baluran & Pulau Merah Banyuwangi

25 April 2014

Melanjutkan cerita, memperkaya pengalaman. Perjalanan kali ini juga di luar rencana karena sebenarnya aku ingin berkunjung ke gunung argopuro yang memiliki jalur pendakian terpanjang di pulau jawa. Namun apa boleh buat, mendekati hari H sudah kesana kemari mencari pasukan tidak ada yang bisa karena sedang memiliki kesibukan. Mungkin Tuhan belum mengijinkan ku untuk berkunjung kesini. Oleh karena itu aku memutuskan untuk Solo Traveling ke Baluran (Situbondo) dan Pulau Merah (Banyuwangi). Menentukan kedua lokasi ini hanya berdasarkan googling saja, semakin yakin kesini karena sudah ada akses transportasi umum. Tanggal 25 April jam 16.00 aku segera bergegas berangkat ke solo menuju stasiun solo jebres. hahahaha aku merasa sangat akrab dengan stasiun ini. singkat cerita, jam 19.00 aku sampai di terminal tirtonadi, lalu naik ojek menuju stasiun. segeralah mencari tiket KA Sri Tanjung tujuan banyuwangi baru. alhamdulillah masih dapet tiket. dan malam ini aku harus membunuh kebosanan, beruntung ada beberapa orang pendaki dari jakarta yang baru saja turun dari gunung lawu. kalau membahas gunung memang tak ada habisnya, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 00.00. gelar matras dan selamat tidur di stasiun solo jebres yang rasanya seperti hotel.

Sepasang Kaki Liar Mendarat di Gunung Papandayan

Petualanganku menikmati alam Indonesia masih berlanjut, rencana awal saya akan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) tanggal 5 april 2014 dengan tim berjumlah 6 orang. H-30 saya sudah mempersiapkan semuanya mengingat TNGGP memiliki peraturan yang ketat sehingga harus booking online dulu. Setelah registrasi beres, administrasi segera saya selesaikan, hingga akhirnya data kami sudah di validasi. Okeeeeee i am ready!!
Persyaratan yang harus dipenuhi tinggal mengurus SIMAKSI (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi) di kantor TNGGP. Mendekati hari H, satu per satu personil mengundurkan diri hingga hanya menyisakan 1 orang, namun saya tetap optimis pantang pulang sebelum menang.
Tanggal 4 april 2014 semua persiapan untuk pendakian gunung gede sudah beres, lalu jam 14.00 saya berangkat menuju semarang. Dan jreeennggggg tiba-tiba satu personil yang jadi tandem saya memberi kabar bahwa dia sedang tidak fit dan gak bisa ikut mendaki. Disini saya mulai mencari-cari alternatif untuk rencana lain. Lalu di tengah jalan saya memutuskan untuk turun dari bus, bus baru sampai di desa godong. Kebetulan saya punya sobat yang rumahnya daerah sini, ambil handphone lalu hubungi si farid. Singkat saja obrolan kita, bergegaslah dia menemuiku.

Kamis, 10 April 2014

Gunung Arjuno - Welirang, Dihajar Jalur Makadam

Setelah makan malam di warung penyetan sekitaran kecamatan tembalang, kami bergegas menuju halte sukun, banyumanik. Beberapa ratus meter meninggalkan warung tiba-tiba saja ada wanita muda dengan motor maticnya berbelok ke kanan melintas dihadapan kami. Braakk, tabrakan tidak dapat dihindari. Terjadilah kecelakan ringan, beruntung kami berdua tak mengalami luka. Begitu juga dengan wanita muda tersebut yang berbelok tanda menyalakan lampu sein. Apakah ini sebuah pertanda? batinku. 

Gunung Sumbing, Pantang Pulang Sebelum Menang

setelah menyelesaikan misi ke gunung sindoro, petualangan selanjutnya yaitu ke gunung sumbing. kedua gunung ini sering disebut dengan "double S". tepatnya tanggal 12 januari 2014, saya pun merencanakan untuk mengunjunginya. kebetulan sekali, sahabat lama saya kala di bangku SMA sedang pulang kampung, saya angkut saja. lalu ditambah pasukan dengkul mlocot beranggotkan huda, narno, aria, ginanjar, dan afif. sejak pagi mental kami sudah diuji. rencana berangkat jam 06.00, namun hujan mengguyur kawasan tembalang. akhirnya kami berangkat jam 09.00, mampir warteg dulu vroh ngisi perut. selesai sarapan, hujan deras kembali turun. kami menunggu sejenak, namun tak kunjung mereda. kami memutuskan untuk nekat, pasang jas hujan, berangkat menuju desa garung, wonosobo. setibanya di bandungan, hujan mulai reda dan cuaca tampak cerah. singkat cerita, akhirnya jam 13.00 kami sampai di basecamp sumbing. kondisinya cukup rapi dan bersih, kamar mandi yang tersedia juga banyak.

Selasa, 25 Maret 2014

Gunung Sindoro, Tak Sebatas Angan

Semenjak menyukai yang namanya mendaki gunung, aku memang berkeinginan ke gunung sindoro - sumbing. tak ada alasan pasti mengapa terpesona dengan kedua gunung yang terletak di daerah temanggung dan wonosobo. ada yang bilang, di situlah tempat terbaik menikmati gumpalan awan putih. berawal dari suatu malam, aku lagi nongkrong asik di kucingan Kang No bersama huda dan narno mulai merencanakan untuk mendaki ke gunung sindoro. dan momen yang sangat pas, 26 November 2013 pasca huda berjuang menghadapi sidang skripsi. H-7 mulai menambah pasukan, hingga pada akhirnya aria dan farid ikut bergabung. awalnya kami merencanakan trekking habis subuh, puncak, lalu langsung turun. namun semua berubah, kami memtuskan untuk ngecamp di pos 3 atau pos 4. berangkat dari semarang jam 10.00, belum ada 2 km kami berjalan, hujan deras mengguyur tembalang. lama kami menunggu namun hujan tak kunjung reda. jam 12.00 dengan semangat kami menerobos hujan. singkat cerita, ketika sampai di bandungan hujan mulai reda.
jam 17.00 kami sampai di basecamp sindoro tepatnya di desa kledung. setelah registrasi, kami di himbau untuk tidak meninggalkan barang di pos 3 karena banyak kejadian yang barangnya di curi. sambil menunggu maghrib, kami mencari warung makan dulu disekitar basecamp karena perut ini sudah tak kuasa menahan lapar.

Sabtu, 22 Maret 2014

Gunung Semeru, Mahameru Atapnya Pulau Jawa


Masih di bulan Oktober, saya tidak menyangka bahwa saya bakal ke mahameru bersama mereka. siapa saja mereka? ya, perjalanan kali ini saya bersama Andhitya (Mas Tiax) & Noviadi (Mas Keling), mereka adalah senior saya sewaktu di bangku kuliah. Satu bulan sebelumnya, mereka memberi kabar bahwa ingin sekali naik gunung, saya pun mengiyakan karena saya sendiri suka mendaki dengan orang-orang baru karena akan ada banyak cerita nantinya. Padahal sebelumnya mereka belum pernah naik gunung, saya pun merencanakan untuk mengajak mereka ke lawu, namun awal bulan mereka memberi kabar bahwa tujuannya adalah Mahameru. Saya pun sedikit galau, karena banyak agenda di bulan oktober (Merapi & Prau) hingga pada akhirnya saya pun menyetujui. Rencananya berangkat tanggal 23 Oktober 2014 dari Semarang, nantinya selama pendakian akan ditemani oleh Pak Yuli yang tak lain adalah rekan kerja Mas Keling. Pak Yuli sudah beberapa kali ke Semeru, bahkan putranya pernah diajak mendaki sampai Ranukumbolo.

Jumat, 21 Maret 2014

Gunung Prau, Camping Ceria

setelah turun dari merapi, langsung istirahat total mengingat besok ada perjalanan ke gunung prau (Dieng). sebenarnya ini adalah rencana yang mendadak, karena komandan pasky yang lagi ngebet ke gunung prau. penculikan berencana, kita pun mengangkut farid dan bagus. tanggal 13 oktober 2014 kami pun berangkat menggunakan sepeda motor. perjalanan membutuhkan waktu 3 jam dari semarang.
(kiri-kanan) bagus, farid, pasky, saya (dyas)

Kamis, 20 Maret 2014

Gunung Merapi, Lebih Dekat dari Saudara Lebih Besar dari Keluarga

Setiap gunung memiliki cerita yang berbeda-beda, kali ini saya merencanakan ke gunung merapi (jawa tengah) dengan tim classdeisme serta beberapa teman yang belum pernah merasakan pengalaman mendaki gunung. kami memutuskan untuk mendaki tanggal 11-12 Oktober 2013. jauh-jauh hari kami pantau terus status merapi, karena gunung ini tergolong sangat aktif. H-1 rencana kami, status merapi masih normal sehingga aman untuk pendakian. okelah ready vroh!
Berangkat dari semarang jam 08.00 menggunakan sepeda motor, kami berangkat 9 orang. sampai jalan lingkar salatiga, ada kabar buruk. teman kami yang bernama ginanjar mengirim sms bahwa dompet ketinggalan dikos. kami pun memutuskan untuk menunggunya di terminal boyolali. kami sampai disana jam 10.00. kami mulai merasa lapar karena belum sarapan, ginanjar juga baru sampai di kos, dan kami pun memutuskan untuk sarapan di soto seger mbok giyem boyolali yang cukup terkenal. disini banyak variasi pilihan lauk, harga juga terjangkau, dan paling nikmatnya sarapan ditemani alunan lagu kroncong dari pengamen yang duduk manis di depan warung. selesai sarapan, ginanjar tampaknya masih lama untuk sampai di boyolali. kami harus mencari masjid untuk melaksanakan sholat jum'at. kebetulan ada teman kami "apri" asli boyolali, kami pun mampir ke rumahnya. selesai sholat jumat, ginanjar juga tiba di rumah apri. istirahat dulu sejenak disini, lumayan silaturahmi berkedok cemilan gratis.

Senin, 17 Maret 2014

Dinginnya Sungai Serayu, Bannyuwong Banjarnegara

Komandan Pasky kembali mengumpulkan pasukan untuk merayakan wisuda saudari anin dan kannia. Hingga terbentuklah nama Genk Okol, ini merupakan gabungan dari team karimunjawa dan team rinjani. 8 September pukul 01.00 dinihari kami berangkat menuju banjarnegara, jawa tengah. Tik tok tik tok tik tok beberapa jam kemudian...... 06.00 kami mencari makan di alun-alun banjarnegara. Suasana cukup ramai karena waktu itu ada car free day. Tidak berlama-lama, kami pun segera menuju ke lokasi rafting bannyuwong. Kami mengambil paket 18 km yang memakan waktu tempuh sekitar 5 jam.

Kamis, 13 Maret 2014

Gunung Merbabu, Bencana Kecil

Awalnya kami bingung ingin mendaki lewat jalur mana, karena gunung merbabu memiliki 4 jalur pendakian yaitu wekas, cunthel, tekelan, dan selo merbabu. Setelah mencari info dari blog maupun kawan-kawan yang sudah pernah kesana, kami pun memutuskan untuk mendaki lewat jalur cunthel. 

24 Agustus 2013

Saya berangkat bersama Sunarno, Affan, dan Huda menuju Kopeng, Salatiga. Kebetulan kami punya kawan yang tinggal disana tepatnya di Desa Getasan, yakni Tutur namanya. Kalau sedang main ke Kopeng, mampir ke rumahnya merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi. Lumayan bisa makan gratis hehehehe. Sampai di rumahnya, tiba-tiba ban motor yang saya tunggangi bocor. Apakah ini sebuah pertanda? Mungkin saja hehehe.

Rabu, 12 Maret 2014

Golden Sunrise Si Kunir


Petualangan kali ini kembali bersama kawan-kawan futsal jebfoc, karena mayoritas sudah bekerja jadi tidak punya banyak waktu untuk berlibur. Pilihan jatuh ke dataran tinggi dieng, dan waktu itu Bukit Si Kunir sering dibicarakan di twitter. Kami pun memutuskan berangkat tanggal 17 agustus 2013. Kebetulan saya punya kawan di Dieng, dan saya coba minta tolong untuk dicarikan link penginapan. eeh malah disuruh menginap di rumah doi. berarti tujuan pertama adalah rumah abidah. saya sudah hafal jalan rumahnya karena awal-awal kuliah dulu pernah camping di luar kawasan candi arjuno. perjalanan dari purwodadi-dieng membutuhkan waktu sekitar 5 jam dengan menggunakan sepeda motor. kalau berlibur ke dieng maupun wonosobo, saya lebih suka lewat jumprit (tambi) karena jalannya tidak terlalu ramai, lebih dekat. sore itu kami sudah sampai di rumah abidah, tapi doi sedang tidak ada dirumah. tak apalah, warga lereng pegunungan sudah terkenal dengan keramahannya. setelah berbincang-bincang, sebelum matahari tenggelam kami pun disarankan untuk survei lokasi dulu jalan menuju si kunir agar besok dinihari tidak kesasar. sore itu, kami menuju desa sembungan (konon katanya desa ini merupakan desa tertinggi di pulau jawa). di sekitar loket telaga warna, kami membeli tiket terusan untuk menikmati beberapa objek wisata di dieng.

Selasa, 11 Maret 2014

Gunung Rinjani Seperti Guru, Memberikan Banyak Pelajaran

Gunung Rinjani & Gili Trawangan 5-17 Juni 2013

5 Juni 2013

Pukul 22.00 kami semua ber-sembilan menuggu bus jurusan Surakarta di Halte Sukun, Banyumanik. Sayangnya, Farid benar-benar memutuskan untuk tidak ikut dalam perjalanan ini karena suatu hal, kami harus menghormati langkah yang telah Ia ambil. Kami menuju Surakarta menggunakan bus ekonomi sepoi-sepoi berwarna kuning dengan bodi yang tak mulus lagi. Beberapa tas keril besar kami masukkan ke bagasi, sisanya di letakkan di dalam badan bus. Setibanya di Terminal Tirtonadi, ada seorang penumpang wanita yang menjadi korban pencopetan, duduknya tepat 2 baris didepan kami. Ia kehilangan sejumlah uang dan gadgetnya saat tertidur. Beruntunglah, barang-barang Kania masih tetap aman karena Ia duduk di dekat tempat kejadian perkara.

Jumat, 21 Februari 2014

Gunung Lawu, pertama kali aku melihat bunga edelweis

3 minggu sebelum mendaki gunung rinjani, teman-teman mempunyai inisiatif untuk mendaki gunung lawu agar tidak kaget dengan jalur trek rinjani yang panjang. 18 Mei 2013 kami pun berangkat, namun sayangnya komandan pasky tidak dapat ikut karena lagi sakit. Akhirnya kami berangkat 9 orang (arka, kannia, bagus, farid, hesti, adhit, firman, ikhwal, dan aku tentunya).



Selasa, 18 Februari 2014

Gunung Ungaran, Disinilah Aku Mulai Suka Mendaki


Merupakan gunung yang terletak di Kabupaten Semarang. Gunung Ungaran merupakan gunung yang paling dekat dengan kampus kami, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Ini merupakan pendakian gunung yang pertama bagiku. Berawal dari inisiatif kawan-kawan classdeisme untuk mencari sebuah pengalaman baru, hingga pada akhirnya memutuskan untuk mendaki gunung ungaran. 20 april 2013 kami pun berangkat dengan dipimpin oleh Eric yang sudah 3x kesini. Anggota lainnya masih pemula, yaitu Aria Dipa, Huda, dan saya sendiri. Satu anggota lagi yaitu Ginanjar, sudah pernah medaki gunung ungaran namun lewat jalur yang berbeda (via medini). 

kiri: aria, saya, huda, ginanjar, eric

Menuju Selatan, Goa Pindul

Petualanganku masih terus berlanjut. Kali bersama kawan-kawan dari tim futsal jebfoc (jengglong barat futsal club). Pasca merebut gelar serta hadiah uang di beberapa turnamen, tiba saatnya untuk menikmati. Namun, hanya beberapa saja yang ikut karena yang lain masih sibuk dengan pekerjaannya. 

Gunung Bromo, Para Pengendara Tangguh



Tahun 2012 akan segera berakhir, dan saya sudah menyiapkan rencana untuk menikmati suasana pergantian tahun. Namun semua berubah ketika negara api menyerang. Komandan pasky menawarkan sebuah petualangan yaitu bersepeda motor melahap kerasnya aspal jalanan menuju gunung bromo. Sebelumnya saya belum pernah ke gunung, akhirnya saya pun teracuni dan menyetujui tawarannya. Sangat beruntung saya memiliki orang tua yang selalu mendukung hobi putranya (selama kegiatan itu positif). Akhirnya kamipun berangkat 12 orang menuju gunung bromo, siapa saja mereka? 

Senin, 17 Februari 2014

Karimunjawa, Bersepeda Mengejar Sunset

Petualangan ini terasa istimewa, karena dari sini aku mulai menggilai alam Nusantara. Dan mulai berpikir untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di negeriku yang katanya tanah surga. Perjalanan kali ini berawal dari ajakan seorang teman di bangku sekolah menengah atas yaitu pasky atau sebut saja “mas kerto” hahahaha. Awalnya hanya sekedar basa-basi namun akhirnya terealisasi. Tepatnya tanggal 9 November 2012 kami memulai petualangan di Karimunjawa. Berangakat menggunakan sepeda motor dari semarang menuju ke dermaga pantai kartini, Jepara. Siang itu, sekitar jam 14.00 kami memulai perjalanan laut menuju karimunjawa menggunakan kapal cepat bahari express. Memakan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Tidak ada hal yang istimewa selama di kapal.

dermaga karimunjawa