Selasa, 18 Februari 2014

Gunung Bromo, Para Pengendara Tangguh



Tahun 2012 akan segera berakhir, dan saya sudah menyiapkan rencana untuk menikmati suasana pergantian tahun. Namun semua berubah ketika negara api menyerang. Komandan pasky menawarkan sebuah petualangan yaitu bersepeda motor melahap kerasnya aspal jalanan menuju gunung bromo. Sebelumnya saya belum pernah ke gunung, akhirnya saya pun teracuni dan menyetujui tawarannya. Sangat beruntung saya memiliki orang tua yang selalu mendukung hobi putranya (selama kegiatan itu positif). Akhirnya kamipun berangkat 12 orang menuju gunung bromo, siapa saja mereka? 

 
Dari kiri-kanan: dyas (saya sendiri), firman, yoga, pasky (merah), farid, sam, galih, yudha, totok, andri, galih broto, dan adik andri.

29 Desember 2012

Kami berangkat jam 19.00 dari semarang dengan melewati jalur pantura. Jalanan kala itu lumayan sepi. Setelah lama berjalan, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di alun-alun rembang. Puas mengisi perut kami pun melanjutkan perjalanan. Ditengah perjalanan, kami disambut dengan turun hujan. Pasang mantel dan kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Namun, hujan semakin deras. Kami pun berhenti sejenak di SPBU. Hujan sedikit mereda, dan kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Udara dingin, kondisi mulai lelah, serta jalanan yang sepi membuat ngantuk. Sesekali saya sempat tertidur ketika mengendarai motor (jangan ditiru ya hehehe) dan ternyata para sahabat pun juga mengalaminya. Hingga puncaknya, motor totok yang saya kendarai pun macet dan aku pun terbangun dari tidurku. Ternyata jalanan tergenang air yg lumayan tinggi hingga air memasuki karburator. Kami pun berhenti sejenak untuk memperbaikinya. Lalu, kami memutuskan untuk beristirahat di serambi masjid terdekat untuk menghindari kejadian buruk karena kondisi sudah benar-benar lelah dan kami sering tertidur di motor. Kami pun menginap di daerah Tuban.

30 Desember 2012

Selamat pagi Tuban. Tenaga sudah kembali terkumpul, tubuh mulai fit kembali dan kami pun melanjutkan perjalanan. Beberapa jam kemudian, kami memasuki kota Surabaya. Perjalanan berlanjut, kami memasuki sebuah kawasan yang cukup tenar di negeri ini yaitu Lumpur Lapindo. Kami hanya lewat saja, karena itu bukanlah tujuan utama kami. Hujan kembali turun, namun itu bukanlah halangan. Sebentar lagi kami akan sampai di pos pananjakan. Jalanan mulai menanjak dengan pinggiran jurang, kami harus tetap berhati-hati. Karena kami menggunakan motor, jadi bisa parkir di dekat pos pananjakan sunrise gunung bromo (untuk mobil pribadi tidak boleh masuk sampai kawasan ini).  kami finish sebelum hari gelap, dan sore itu kami habiskan dengan bercengkrama di sebuah warung sederhana ditemani segelas kopi panas dan indomie selerakuuu. 






Malamnya kami menginap di sebuah bangunan yang kira-kira berukuran 2x2 meter, kami ber 12 orang pun larut dalam suasana usel-uselan.

31 Desember 2012

Pukul 04.00 subuh sudah sangat ramai gemuruh sepeda motor, jeep, dan para wisatawan yang ingin menikmati sunrise di pos pananjakan. 





Tapi, pagi itu nihil. Sang surya tertutup oleh awan. Tak apalah, mungkin kami belum beruntung, nikmati saja. Masih banyak yang perlu di explore dari gunung bromo. Puas mengambil gambar di pos pananjakan, tujuan selanjutnya adalah kawah bromo serta gurun pasirnya.






kuil hindu poten

kawah gn. bromo

komandan pasky (mas kerto)



Malamya kami memutuskan untuk merayakan malam pergantian malam di kota Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar