Tahun 2012 akan segera berakhir, dan saya sudah
menyiapkan rencana untuk menikmati suasana pergantian tahun. Namun semua
berubah ketika negara api menyerang. Komandan pasky menawarkan sebuah
petualangan yaitu bersepeda motor melahap kerasnya aspal jalanan menuju gunung
bromo. Sebelumnya saya belum pernah ke gunung, akhirnya saya pun teracuni dan
menyetujui tawarannya. Sangat beruntung saya memiliki orang tua yang selalu
mendukung hobi putranya (selama kegiatan itu positif). Akhirnya kamipun
berangkat 12 orang menuju gunung bromo, siapa saja mereka?
Dari kiri-kanan:
dyas (saya sendiri), firman, yoga, pasky (merah), farid, sam, galih, yudha,
totok, andri, galih broto, dan adik andri.
29 Desember 2012
Kami berangkat jam 19.00
dari semarang dengan melewati jalur pantura. Jalanan kala itu lumayan sepi.
Setelah lama berjalan, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di alun-alun
rembang. Puas mengisi perut kami pun melanjutkan perjalanan. Ditengah
perjalanan, kami disambut dengan turun hujan. Pasang mantel dan kami pun
kembali melanjutkan perjalanan. Namun, hujan semakin deras. Kami pun berhenti
sejenak di SPBU. Hujan sedikit mereda, dan kami memutuskan untuk melanjutkan
perjalanan. Udara dingin, kondisi mulai lelah, serta jalanan yang sepi membuat
ngantuk. Sesekali saya sempat tertidur ketika mengendarai motor (jangan ditiru
ya hehehe) dan ternyata para sahabat pun juga mengalaminya. Hingga puncaknya,
motor totok yang saya kendarai pun macet dan aku pun terbangun dari tidurku.
Ternyata jalanan tergenang air yg lumayan tinggi hingga air memasuki
karburator. Kami pun berhenti sejenak untuk memperbaikinya. Lalu, kami
memutuskan untuk beristirahat di serambi masjid terdekat untuk menghindari
kejadian buruk karena kondisi sudah benar-benar lelah dan kami sering tertidur
di motor. Kami pun menginap di daerah Tuban.
30 Desember 2012
Selamat pagi Tuban. Tenaga sudah
kembali terkumpul, tubuh mulai fit kembali dan kami pun melanjutkan perjalanan.
Beberapa jam kemudian, kami memasuki kota Surabaya. Perjalanan berlanjut, kami
memasuki sebuah kawasan yang cukup tenar di negeri ini yaitu Lumpur Lapindo. Kami
hanya lewat saja, karena itu bukanlah tujuan utama kami. Hujan kembali turun,
namun itu bukanlah halangan. Sebentar lagi kami akan sampai di pos pananjakan.
Jalanan mulai menanjak dengan pinggiran jurang, kami harus tetap berhati-hati.
Karena kami menggunakan motor, jadi bisa parkir di dekat pos pananjakan sunrise
gunung bromo (untuk mobil pribadi tidak boleh masuk sampai kawasan ini). kami finish sebelum hari gelap, dan sore itu
kami habiskan dengan bercengkrama di sebuah warung sederhana ditemani segelas
kopi panas dan indomie selerakuuu.
Malamnya kami menginap di sebuah bangunan
yang kira-kira berukuran 2x2 meter, kami ber 12 orang pun larut dalam suasana
usel-uselan.
31 Desember 2012
Pukul 04.00 subuh sudah sangat ramai
gemuruh sepeda motor, jeep, dan para wisatawan yang ingin menikmati sunrise di
pos pananjakan.
Tapi, pagi itu nihil. Sang surya tertutup oleh awan.
Tak apalah, mungkin kami belum beruntung, nikmati saja. Masih banyak yang perlu
di explore dari gunung bromo. Puas mengambil gambar di pos pananjakan, tujuan
selanjutnya adalah kawah bromo serta gurun pasirnya.
kuil hindu poten |
kawah gn. bromo |
komandan pasky (mas kerto) |
Malamya kami memutuskan untuk merayakan malam
pergantian malam di kota Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar