Sabtu, 22 Maret 2014

Gunung Semeru, Mahameru Atapnya Pulau Jawa


Masih di bulan Oktober, saya tidak menyangka bahwa saya bakal ke mahameru bersama mereka. siapa saja mereka? ya, perjalanan kali ini saya bersama Andhitya (Mas Tiax) & Noviadi (Mas Keling), mereka adalah senior saya sewaktu di bangku kuliah. Satu bulan sebelumnya, mereka memberi kabar bahwa ingin sekali naik gunung, saya pun mengiyakan karena saya sendiri suka mendaki dengan orang-orang baru karena akan ada banyak cerita nantinya. Padahal sebelumnya mereka belum pernah naik gunung, saya pun merencanakan untuk mengajak mereka ke lawu, namun awal bulan mereka memberi kabar bahwa tujuannya adalah Mahameru. Saya pun sedikit galau, karena banyak agenda di bulan oktober (Merapi & Prau) hingga pada akhirnya saya pun menyetujui. Rencananya berangkat tanggal 23 Oktober 2014 dari Semarang, nantinya selama pendakian akan ditemani oleh Pak Yuli yang tak lain adalah rekan kerja Mas Keling. Pak Yuli sudah beberapa kali ke Semeru, bahkan putranya pernah diajak mendaki sampai Ranukumbolo.

Malam itu saya berangkat ke Malang bersama mas tiax menggunakan kereta api ekonomi matarmaja via stasiun semarang poncol. setelah 10 jam perjalanan akhirnya kami sampai di stasiun malang kota baru, ngalam. Cari sarapan sembari merencakan apa yang akan kami lakukan karena kapten keling baru bisa meninggalkan tempat kerja jam 3 sore. Hingga pada akhirnya kami selama 6 jam berjalan kaki mengelilingi kota malang (itung-itung pemanasan). Malang kotanya cukup asik, beberapa kali kami keluar masuk pusat perbelanjaan, hanya untuk membunuh waktu. Hari pun mulai gelap, akhirnya kapten sudah sampai di markas Diaz AdventuRent. Kami segera bergegas menuju kesana. 4 orang sudah berkumpul semua disini, ngobrol ngalor ngidul tentang Gunung Semeru. Sebelum tidur, kami packing ulang agar tidak ada kekurangan maupun kelebihan barang bawaan. Yang cukup itu lebih baik.
Paginya kami bertiga janjian dengan Pak Yuli bertemu di Terminal Arjosari. lalu, melanjutkan perjalanan ke pasar tumpang untuk mencari truk yang biasa mengantar ke Ranupane. Pertigaan jalan menuju Bromo dan Ranupane menjadi pemberhentian terakhir kami karena sedang ada perbakian jalan.


Kami harus berjalan kaki sampai ke ujung. disana sudah banyak ojek motor yang siap mengantar ke Ranupane. Pukul 13.30 kami sampai di ranupane, segeralah Pak Yuli mengurus registrasi serta simaksi agar kami bisa segera memulai pendakian sehingga tidak terlalu malam sampai di Ranukumbolo.



Pukul 13.40 kami mulai trekking, Bismillah...


Jalan yang kami lalui untuk menuju ranukumbolo masih landai, namun ketika sampai di pos 3 kami membutuhkan tenaga ekstra. karena disinilah medannnya mulai menanjak. Hujan yang mengguyur sore itu saya anggap rejeki, berharap muncul kilau pelangi di langit-langit Ranukumbolo.




Pukul 18.00 kami sampai di Ranukumbolo. keadaan malam itu tidak terlalu ramai, jadi cukup syahdu. kalau kata dewa 19 dalam lagunya yang berjudul mahameru "bersama sahabat mencari damai, mengasah pribadi mengukir cinta"

26 Oktober 2013

Selamat Pagi Ranukumbolo



ranukumbolo




merah: pak yuli, leader kami
Setelah sarapan pagi, jam 08.30 kami melanjutkan perjalanan ke Kalimati. kali ini kami harus melahap beberapa tanjakan. semangat!!



mitosnya ketika melewati tanjakan cinta, tidak boleh menoleh ke belakang.. yakin?? padahal di belakang ada yang seperti ini

ranukumbolo



setelah melewati tanjakan cinta, kami sampai di oro-oro ombo. katanya disini terdapat karpet ungu, namun kami datang pada saat waktu yang kurang tepat.



oro-oro ombo saat kemarau


namanya juga cemoro kandang, kami mulai memasuki kawasan hutan cemara. disini banyak jalan bercabang.


puncak mahameru masih jauh


Pukul 10.30 kami sampai di Jambangan, selangkah lagi kami akan sampai di Kalimati. Tapi istirahat sebentar bolehlah, menikmati nata de cocoo yang cukup menyegarkan tenggorokan dan membuat semangat kami kembali menggelora. Satu jam kemudian tepatnya 11.30 kami sampai di Kalimati. mendirikan tenda, ambil air (disini terdapat mata air), lalu leyeh-leyeh gak jelas yang penting setelah maghrib wajib tidur. zzzzzzz
Jam 23.00 alarm berbunyi. sebelum summit puncak mahameru, alangkah baiknya mengisi perut dulu supaya bertenaga. menunya lontong sarden karena praktis, sehingga jam 00.00 kami bisa mulai trekking. barang kami tinggal di kalimati, dan setiap perjalanan pak yuli selalu mengingatkan bahwa puncak bukanlah segalanya, kondisional. tanjakan demi tanjakan kami lewati, arcopodo sudah kami lalui, hingga sampailah pada medan berpasir. disinilah semangat dan tekadmu benar-benr diuji.

dan yeaahhhh akhirnyaaaaaa..... sebuah legenda tersisa puncak abadi para dewa #mahameru









puncak abadi para dewa
team dangdut

pak yuli
 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar