Akhirnya rasa penasaranku akan
keunikan kapal pinisi dan kerbau toraja (tedong saleko) terjawab sudah. Tak
hanya itu, aku juga berkesempatan bersua dengan puncak tertinggi di Pulau Sulawesi
yang menjadi bagian dari The 7 Summits of
Indonesia. Ditambah lagi dapat melihat kemegahan karst terluas kedua di
dunia. Selain itu, lidah juga dimanjakan dengan kenikmatan coto makassar,
konro, pallubasa, kopi, saraba, dan tentunya buroncong yang menjadi jajanan favoritku.
Perjalananku selama 34 hari ini menghabiskan biaya Rp 1.970.500,00. Masih dengan cara ekonomis, beginilah kisah solotrip pertamaku ke luar Pulau Jawa.
Selasa, 28 April 2015
Rabu, 21 Januari 2015
Gunung Ciremai, Melebur Rindu
Tanpa terasa sudah 6 bulan lamanya kami tak terlibat dalam sebuah petualangan rimba. Ya, karena terakhir kali aku berpetualang bersama tim argopuro adalah bulan juni tahun lalu. Ketika rindu akan alam telah mencapai ujung ubun-ubun, kami memutuskan untuk berpetualang ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) tepatnya mendaki gunung salak via cidahu. Kami pun membeli tiket kereta keberangkatan tanggal 11 januari 2015. Bagus dan Farid berangkat dari Stasiun Semarang Poncol, sedangkan aku berangkat dari Stasiun Purwokerto. Lalu kami menentukan lokasi pertemuan kami yaitu di Stasiun Jatinegara. Aku sedikit mengalami masalah karena tiket kereta kelas ekonomi jurusan ibukota sudah pada habis. Aku memutuskan untuk menggunakan kereta kamandaka sampai stasiun tegal, kemudian dilanjutkan dengan kereta tegal ekspres. Urusan tiket sudah beres, namun H-2 keberangkatan aku mendapat kabar bahwa jalur pendakian gunung salak ditutup per 1 januari 2015.
Langganan:
Postingan (Atom)